aku berhenti dan mendongak

mereka bertanya putihkah langit itu?

tatkala kepalanya menengadah,

memandang sang camar beterbangan bebas,

suria galak memancar menyilaukan mata.

mereka bertanya birukah langit itu?

tatkala duduknya bersantai,

memerhati kanak kanak riang berkejaran,

lalang lalang menari lembut dipupuk angin petang.

mereka bertanya lembutkah langit itu?

tatkala matanya terpejam,

akal tenggelam dalam deburan ombak memukul pantai,

lalu lemas bersama tangisan yang tidak henti menitis.

mereka bertanya padatkah langit itu?

tatkala kakinya melangkah,

menginjak nginjak lopak air pada lantai bumi,

kedinginan mencengkam hebat sehingga ke tulang hitam

mereka bertanya tentang langit itu,
sedang mereka tidak sedar,
jauhnya ia tidak terjangkau dek akal,
dan dia sendiri tidak pasti, tidak punya jawapan.

dan mereka terus bertanya tentang langit itu,
kepada dia yang masih tertanya-tanya,
bagaimanakah langit itu,
putihkah, birukah, lembutkah atau padatkah?
sehingga dia sendiri masih belum merasainya,
dia tidak akan pernah tahu.